Tunjangan DPR Bikin Rakyat Meledak

LIVE - DPR RI: Tunjangan Mewah, Kinerja Rendah? I SATU MEJA - YouTube

Demo 25 Agustus – 2 September 2025: Dari Tunjangan DPR ke Amarah Nasional

 

Sejak 25 Agustus sampai 2 September 2025, Indonesia diguncang demo besar-besaran—bahkan disebut yang terbesar setelah reformasi 1998. Demo berlangsung hampir satu minggu penuh, makin hari makin panas, puncaknya kerusuhan pecah di beberapa kota besar. Berpusat di Jakarta (depan Gedung DPR/MPR), lalu melebar ke kota-kota besar lain seperti Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, hingga daerah-daerah. Awalnya aksi ini fokus pada penolakan tunjangan DPR Rp50 juta per bulan yang dianggap nggak masuk akal di tengah kondisi rakyat banyak yang kesulitan. Isu itu berkembang jadi kritik soal korupsi pejabat dan ketidakadilan sosial.

Kenapa Bisa Se-Chaos Ini?

Demo yang awalnya damai berubah jadi rusuh. Massa bentrok dengan aparat, gas air mata dilempar, batu beterbangan, ban dibakar. Fasilitas umum rusak, transportasi lumpuh, bahkan rumah-rumah pejabat ikut jadi sasaran amuk massa. Situasi makin panas ketika Affan Kurniawan, seorang driver ojol, tewas setelah tertabrak Rantis Brimob. Peristiwa ini bikin publik makin marah dan Affan pun dianggap sebagai simbol perlawanan rakyat.

Kenapa Rakyat Meledak Gara-Gara Tunjangan DPR?

1. DPR Lebih Sibuk Mikirin Diri Sendiri
Rakyat marah karena DPR lebih sibuk ngurus fasilitas mereka sendiri daripada mikirin masalah rakyat seperti sembako mahal, lapangan kerja, dan biaya hidup.

2. Rakyat Ngerasa Dikhianati
Suara rakyat kayak nggak ada artinya. Demo, petisi, protes—seringnya diabaikan. Tapi kalau soal duit buat DPR, langsung disetujui cepat. Rakyat jadi makin kesel karena merasa dikhianati.

3. Ekonomi Lagi Berat, DPR Malah Foya-Foya
Banyak orang ngeluh harga kebutuhan pokok naik, ongkos makin mahal, gaji pas-pasan. Tapi DPR malah nambah fasilitas mewah.

4. Demo Kecil Jadi Ledakan Besar
Awalnya cuma orasi damai, tapi makin lama makin panas. Gas air mata, lempar batu, bakar ban, sampe fasilitas umum rusak. Bahkan rumah beberapa pejabat ikut jadi sasaran.

5. Makan Korban Jiwa & Kerusakan di Mana-Mana
Kericuhan nggak bisa dikendalikan. Ada yang tewas, ratusan luka-luka, fasilitas umum hancur, transportasi lumpuh. Rakyat makin marah, aparat makin keras—jadinya lingkaran chaos. Dan ditambah adanya provokator dan juga Oknum-Oknum yang tidak jelas, yang merusak semasa Demo berlangsung.

Massa melakukan aksi demo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (28/8/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

 

Massa melakukan aksi demo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (28/8/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

 

FOTO: Penampakan Kerusakan Fasilitas Publik Buntut Demo di Jakarta

CNN Indonesia — Sejumlah fasilitas umum di Jakarta; Halte Transjakarta, jalan tol, dan lain sebagainya terbakar dan rusak imbas aksi unjuk rasa dua hari kemarin.

 

 

Bagaimana respon presiden Prabowo terkait
Tunjangan DPR :

Anggota DPR RI kini mendapat tambahan tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan sehingga total pendapatan resmi mereka bisa melampaui Rp100 juta setiap bulannya, kebijakan ini langsung menuai kritik tajam dari publik

 

 

 

 

 

 

 

– Cabut Tunjangan DPR
 Presiden tegas bilang tunjangan DPR yang bikin heboh itu akan dicabut.

– Stop Perjalanan Luar Negeri DPR
Anggota DPR dilarang dulu plesiran ke luar negeri pakai dana negara, biar fokus ke kerjaan.

– Ajak DPR Fokus ke Rakyat
Presiden minta DPR balik mikirin kebutuhan rakyat, bukan sibuk ngurus kantong pribadi.

– Instruksi ke Aparat
Aparat diminta mengamankan situasi demo supaya nggak makin banyak korban, tapi juga nggak boleh represif ke rakyat.

– Buka Dialog
 Presiden ngajak perwakilan mahasiswa, buruh, dan elemen masyarakat untuk duduk bareng cari solusi.